Rabu, 14 November 2007

6 langkah menjadi koordinator ibadah yang berhasil

1. Taat

Mencontoh dari Tuhan Yesus ketika memulai pelayanannya, Ia tidak langsung terjun melayani melainkan berdiam diri sejenak di Kapernaum dan memulai misi- Nya dikota kecil di Galilea. Teladan yang didapatkan ialah ketika kita melangkah untuk melayani, terlebih dahulu kita belajar berdiam diri sejenak untuk melihat apa rencana Tuhan atas hidup kita. Lagipula kita mesti memahami bahwa cara Tuhan memimpin berbeda dengan cara Iblis, Karena Tuhan memimpin manusia selangkah demi selangkah tetapi Iblis selalu menawarkan jalan pintas. Yesus menjelaskan barangsiapa mengasihiNya, maka akan mentaati firmanNya (Yoh 14:23).
Contoh:
· Tidak menjelekkan hamba Tuhan yang dikirim
· Tidak korupsi uang persembahan jemaat

2. Semangat

Seseorang yang mempunyai semangat tinggi akan terlihat dari cara kerjanya. Seorang kordinator ibadah harus mempunyai semangat untuk keberhasilan tempat yang dipimpin sehingga tidak mudah menyerah ketika mengahadapi tantangan sebesar apa pun. Alkitab dengan jelas katakan untuk memberi lebih dari apa yang diharapkan orang untuk kita lakukan (Mat 5:41). Kita juga harus memiliki kerajinan, itu sebabnya Alkitab mengajar kita untuk belajar dari semut (Ams 6:6).
Contoh:
· Datang tidak terlambat, bila perlu 1 jam sebelumnya untuk persiapan ibadah dan doa
· Komitmen dalam setiap pertemuan yang harus dihadiri, baik pertemuan antara pengerja maupun dalam ibadah.

3. Melayani bukan dilayani

Tuhan Yesus mengajar bahwa barangsiapa ingin menjadi berhasil maka harus menjadi pelayan, seperti Yesus datang untuk melayani bukan dilayani (Mat 20:28). Kordinator harus mempunyai hati yang melayani yang dapat dilihat dari caranya menyapa orang, memanggil stafnya, dan berinteraksi dengan jemaat.
Contoh:
· Menyalam jemaat dengan memberi senyum yang tulus, tidak bermimik angkuh dan arogan.
· Melengkapi kekurangan fasilitas tanpa perlu membesar-besarkannya agar diketahui orang.

4. Kreatif


Jangan pernah berhenti di zona nyaman (comfort zone). Seseorang yang berhenti di zona nyaman akan mematikan kreatifitas. Seorang kordinator ibadah harus mengharapkan hal-hal yang luar biasa dari Allah, sebab Allah yang kita sembah bukanlah Allah yang biasa-biasa tetapi Allah yang luar biasa. Bila jemaat yang hadir sudah banyak, bukan berarti kita berhenti menaikkan kualitas pelayanan apalagi menurunkan kualitas pelayanan. Percayalah ada hal-hal yang lebih dahsyat yang akan Tuhan buat di dalam pelayanan kita, asalkan kita tidak pernah berhenti. Karena Allah tidak terbatas, maka seorang kordinator harus terus menggali kemampuannya dan kreatif dalam menciptakan hal-hal baru yang memberkati jemaat dan memuliakan nama Tuhan.
Contoh:
· Memberi kenang-kenangan kepada jemaat yang baru hadir pertama kali.
· Membuat mading seputar pengerja dan jemaat

5. Berjalan dalam Kasih Karunia

Mengasihi jemaat dengan kasih Yesus. Kita sudah menerima kasih Yesus yang menerima kita apa adanya (unconditional). Bahkan Jauh sebelum kita mengenal Yesus, Dia telah mati untuk kita. Kordinator harus memiliki hati BAPA, artinya memiliki kerinduan agar jemaat juga bertobat dan memiliki hidup yang sudah Yesus berikan. Terutama dalam menghadapi stafnya, seorang kordinator jangan mudah marah apalagi menyimpan amarah; melainkan harus menerapkan kasih yang Yesus ajarkan dan membimbing stafnya dengan sabar.
Contoh:
· Jika stafnya datang terlambat jangan ditegur di depan umum, tetapi sebaiknya cari saat yang tepat dan dengan cara yang sopan.
· Melayani jemaat yang membutuhkan nasihat atau informasi diakonia.

6. Doa bersama


Kordinator harus memilih waktu yang disepakati bersama dengan stafnya untuk berdoa bersama. Kita harus mengandalkan Tuhan di dalam pelayanan kita. Lewat doa yang dinaikkan bersama-sama dengan sepakat, maka Allah akan bergerak menyatakan kuasaNya dalam setiap sesi ibadah. Dan hal-hal yang tadinya mustahil, menjadi mungkin apabila Allah turut bekerja.
Contoh:
· Berdoa agar jemaat yang hadir mengalami kuasa Allah. Yang sakit disembuhkan, yang terikat dilepaskan, dan yang susah mengalami penghiburan.
· Berdoa agar jemaat penuh sesak, banyak jiwa baru boleh hadir.